Minggu, 23 Maret 2008

bagaimanakah arah tujuan pendidikan nasional



aku jadi prihatin dengan dunia pendidikan diindonesia, kala aku baca judul sebuah artikel sebuah surat kabar JawaPos edisi Minggu, 23 Mar 2008,

"Mahasiswi Magistra Utama Kuliah Wajib Dandan"



Gadis Desa Itu Jadi Mahir Make-Up, Ibunya Sempat Kaget
Biasanya, sekolah yang mengharuskan mahasiswinya berdandan adalah akademi sekretaris. Namun, di kampus Magistra Utama Surabaya, seluruh mahasiswi wajib memoles wajahnya dengan make-up. Tak heran bila kampus itu mempunyai salon khusus untuk dandan mahasiswi.
Seperti pada Kamis (20/3) pagi itu, Ratna mempunyai jadwal kuliah jam pertama, pukul 07.30. Karena itu, pukul 06.00, dia sudah mulai bersiap dengan peranti dandannya. Tak berapa lama kemudian, di kamar kosnya yang berukuran 3 x 3 meter dia sudah asyik memoles bagian-bagian wajah manisnya.

Tangannya tampak terampil menuang krim, memoles bedak, dan menyapu pipi dengan pewarna blush on. Begitu tahapan-tahapan itu selesai, giliran bagian kelopak mata dia beri eye shadow biru. Warna itu sesuai warna almamaternya. "Yang paling sulit pakai eye shadow. Kalau warnanya salah, bisa-bisa kayak Mak Lampir," katanya, lantas tertawa.

Bagi Ratna, merias wajah adalah kegiatan yang "asing". Hingga lulus SMA, gadis berjilbab itu jarang berlama-lama di depan cermin untuk mempercantik diri dengan perlengkapan make-up. Tapi, begitu diterima di kampus Magistra Utama pada 2007, mau tidak mau, dia harus tampil dengan dandanan setiap memasuki ruang kuliah. Dosen mewajibkan mahasiswi berdandan cantik layaknya hendak ke pesta.

"Awalnya saya menolak berdandan. Saya malu, wong tidak biasa dandan," ujar gadis 21 tahun itu.

Penolakan itu mengakibatkan mahasiswi semester dua tersebut ditegur dosennya. "Kata dosen saya, mahasiswa yang tidak mau dandan tidak boleh ikut kuliah. Katanya, nyepet-nyepeti mata," sambung mahasiswi asal Tanggulangin, Sidoarjo, itu.

Teguran itu, rupanya, manjur. Dengan terpaksa, Ratna membeli perlengkapan make-up. Dia juga merasa terpaksa harus belajar merias wajah secara mandiri kepada teman kuliah yang sudah mahir berdandan.... dst.

apakah tujuan pendidikan nasional itu??pertanyaan itu yang pertama muncul dibenakku.apakah tujuan pendidikan nasional yang dicanangkan selama ini sudah diimplementasikan dengan benar??seperti yang pernah aku baca tentang tujuan pendidikan nasional di http://members.tripod.com/~zkarnain/DIKNAS.HTM .kesimpulannya adalah "Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk nemperoleh pendidikan".tak terkecuali apakah dia pandai berdandan ataukah nggak.ngga ada istilah pilih kasih dsbnya.

menurutku :memang sih penampilan itu juga penting,,,tapi kalo pihak kampus melarang mahasiswanya ikut kuliah gara2 ngga dandan tuh menurutku kebangetan bnget.tujuan sekolah bukan dandan kayaknya tapi untuk menuntut ilmu ,,,apakah bisa menjamin dengan dandan yang menor tuh IPK sang Mahasiswi bisa bagus>>>>>lol...perlu ditinjau ulang kebijakan yang tak polulis itu.(abimanyu)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

kalo kuliah harus dandan....bisa2 aku gak boleh tuh masuk kelas...jd mahasiswi abadi...
emgnya ujian masuknya pake dandan juga apa yaa??
kursus salon aja kali...

Anonim mengatakan...

semua pasti ada manajemennya. kita gak bisa menyalahkan suatu aturan kl kita belum tau kenapa harus seperti itu. jangan asal menyalahkan kl blum tau knpa harus di suruh dandan ok!!!

Tempat mencari web lain

playing the music